Kamis, 08 November 2012

pendidikan anak dipedesaan


PENDIDIKAN ANAK DI PEDESAAN
Susilawati
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah
IAIN Antasari Banjarmasin

Umumnya anak-anak di pedesaan  memang lebih terbelakang dari pada anak-anak yang tinggal di kota. Baik itu dari segi ekonomi maupun pendidikan. Pendidikan anak di pedesaan hanya menggunakan fasilitas yang seadanya. Beda dengan pendidikan anak yang tinggal di kota yang dilengkapi dengan semua sarana dan fasilitas. Walaupun demikian, pendidikan anak di pedesaan juga ada yang membanggakan. Bisa dilihat dari hasil pendidikan itu sendiri seperti kebanyakan anak yang tinggalnya di desa, mereka lebih tahu tentang sopan santun, dan menghormati orang tua. Sedangkan mereka yang tinggal di kota sopan santunnya sedikit agak kurang, itu mungkin disebabkan karena faktor orang tua mereka yang selalu sibuk tiap harinya dengan pekerjaan hingga tak dapat mengarahkan dan memantau tingkah laku anaknya.
Oleh karena itu, pendidikan anak dipedesaan bisa ditingkatkan dengan sarana dan fasilitas atau dengan guru yang kreatif dalam mengajar agar anak dipedesaan mampu bersaing dengan anak diperkotaan. Cara meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan itu sendiri, diantaranya dengan:
Pertama, meningkatkan mutu guru. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut memvalidasi ilmunya, baik melalui belajar sendiri maupun melalui program pembinaan dan pengembangan yang dilembagakan oleh pemerintah atau masyarakat. Pembinaan merupakan upaya peningkatan profesionalisme guru yang dapat dilakukan melalui kegiatan seminar, pelatihan, dan pendidikan. Mutu pendidikan berawal dari proses berkualitas di dalam kelas. Dari dasar pemahaman ini, maka peran guru menempati posisi strategis dalam mengejar ketertinggalan bidang pendidikan selama ini. Di tangan olahan bapak ibu guru di dalam kelas, anak akan memiliki bekal ilmu untuk menatap hari esok yang lebih cerah. Pernyataan guru sebagai embun penyejuk dalam kehidupan anak benar-benar memiliki makna yang sangat dalam. Untuk membekali anak dengan sederet keilmuan, guru harus mampu merancang pembelajaran yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan. Guru harus mampu menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan memberikan suri tauladan dari sikap dan tingkah laku baik dalam sekolah maupun diluar sekolah. Dengan begitu pendidikan anak di pedesaan akan meningkat.
Kedua, sarana dan prasarana. Dalam proses pembelajaran, tentunya tidak lepas dari adanya sarana dan prasarana, karena masalah tersebut merupakan jembatan penyelamat untuk menghantarkan kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya sarana dan prasarana yang merupakan salah satu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Pendidikan dapat dikatakan berhasil bila mampu menciptakan anak didik yang kreatif, pribadi yang sanggup menemukan bentuk-bentuk baru, mengolah kondisi-kondisi baru, sanggup menciptakan situasi baru dan pola baru.
Ketiga, upaya dari masyarakat. Partisipasi atau upaya yang dilakukan oleh masyarakat terhadap peningkatan dan pengembangan pendidikan baik dalam segi fisik, materi dan pemikiran. Itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan. Masyarakat bekerja sama dengan pihak sekolah, misalnya dalam hal pembangunan lokal baru untuk para murid. Tentunya dengan tenaga yang di bantu oleh masyarakat merupakan salah satu partisipasi mereka untuk melancarkan pendidikan di pedesaan.
Keempat, media. Tentunya di pedesaan media yang digunakan tidak secanggih di kota, akan tetapi dengan kekreatifan seorang guru, ia mampu mengunakan media apa saja yang ada di sekitarnya. Hingga anak-anak di pedesaan tidak begitu tertinggal.
Kelima, metode pengajaran. Tentunya metode yang digunakan harus bervariasi, tidak monoton dan disesuaikan dengan pelajarannya. Agar anak-anak tidak jenuh dan merasa membosankan dalam belajar.  
Kemudian kondisi pendidikan anak di pedesaan, seperti di desa Anjir Pasar. Di desa itu berdiri sebuah lembaga pendidikan, bisa dikatakan sebuah sekolah yang sederhana, yaitu SDN Anjir Seberang Pasar. Sarana dan prasarana dengan seadanya, tanpa media yang canggih. Di sekolah itu hanya terdapat enam kelas, yaitu kelas 1 sampai kelas 6, 2 buah WC untuk guru dan murid, dan 1 buah ruangan yang berisi kantor guru ditambah ruang UKS dan perpus yang lumayan kecil, semuanya gabung dalam satu ruangan.
Miris rasanya melihat keadaan sekolahnya yang begitu memprihatinkan. Sekolah yang dengan kondisi atap bocor, dan lantai yang hampir roboh itu sampai sekarang masih berdiri dengan jumlah siswa yang semakin sedikit.
Beralih dari masalah sarana dan prasarana, di SDN Anjir Seberang Pasar tidak ada kegiatan ekstrakurikulernya. Faktor penyebabnya adalah kurangnya guru-guru dalam bidang tertentu. Disekolah itu guru yang mengajar biasanya 1 kelas khusus satu guru dan memegang semua mata pelajaran. Kurangnya guru menyebabkan keterbelakangan sekolah tersebut.
Dengan demikian kondisi sekolah di SDN Anjir Seberang Pasar Desa Anjir Pasar merupakan sekolah yang masih sederahana. Baik dari sarana prasarananya, guru-gurunya, dan pembelajaran ekstrakulikulernya. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya harus ada kerjasama antara pemerintah dengan pihak sekolah dalam hal perbaikan sekolah, dan penambahan guru-guru untuk di sekolah tersebut agar pendidikan anak di pedesaan yang nasib sekolahnya sama seperti di SDN Anjir Seberang Pasar bisa ditingkatkan kualitasnya.
Agar anak di pedesaan berkualitas, maka yang harus dilakukan adalah adanya kesadaran diri dari individu (siswa) untuk bersungguh-sungguh dalam belajar hingga mampu seimbang dengan anak-anak diperkotaan. Dan adanya kemauan dari diri mereka untuk menggapai cita-cita yang ingin diraih. Kemudian untuk menggapai apa yang dicita-citakan oleh mereka tentunya orang tua harus mendukung anak-anak mereka, hingga tumbuhlah mereka nantinya menjadi anak yang bermanfaat baik bagi dirinya sendiri, orang tuanya, maupun masyarakat pada umumnya. Serta dari pemerintah sendiri agar memperhatikan sekolah-sekolah yang memang harus dibantu baik itu dari segi sarana dan prasarana maupun dana serta dari pihak sekolah sendiri agar berusaha untuk memajukan dan bersama-sama membangun dan merancang tujuan yang hendak dicapai. Dari tujuan yang telah dirancang maka akan jelas kemana arah sekolah itu nantinya hingga mencetak anak bangsa yang berkualitas, beriman dan bertaqwa. Sebagaimana UUD No. 20 tahun 2003 yakni :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
            Demikianlah cara meningkatkan kualitas pendidikan anak dipedesaan harus adanya kerjasama antara orang tua, pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah agar mereka anak dipedesaan tidak begitu tertinggal dan canggung nantinya dengan anak diperkotaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar