PENDIDIKAN ANAK DI PEDESAAN
Susilawati
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah
IAIN Antasari Banjarmasin
Umumnya
anak-anak di pedesaan memang lebih
terbelakang dari pada anak-anak yang tinggal di kota. Baik itu dari segi
ekonomi maupun pendidikan. Pendidikan anak di pedesaan hanya menggunakan
fasilitas yang seadanya. Beda dengan pendidikan anak yang tinggal di kota yang
dilengkapi dengan semua sarana dan fasilitas. Walaupun demikian, pendidikan
anak di pedesaan juga ada yang membanggakan. Bisa dilihat dari hasil pendidikan
itu sendiri seperti kebanyakan anak yang tinggalnya di desa, mereka lebih tahu
tentang sopan santun, dan menghormati orang tua. Sedangkan mereka yang tinggal
di kota sopan santunnya sedikit agak kurang, itu mungkin disebabkan karena
faktor orang tua mereka yang selalu sibuk tiap harinya dengan pekerjaan hingga
tak dapat mengarahkan dan memantau tingkah laku anaknya.
Oleh karena itu,
pendidikan anak dipedesaan bisa ditingkatkan dengan sarana dan fasilitas atau
dengan guru yang kreatif dalam mengajar agar anak dipedesaan mampu bersaing
dengan anak diperkotaan. Cara meningkatkan kualitas pendidikan di pedesaan itu
sendiri, diantaranya dengan:
Pertama, meningkatkan
mutu guru. Sebagai tenaga profesional, guru dituntut memvalidasi ilmunya, baik
melalui belajar sendiri maupun melalui program pembinaan dan pengembangan yang
dilembagakan oleh pemerintah atau masyarakat. Pembinaan merupakan upaya
peningkatan profesionalisme guru yang dapat dilakukan melalui kegiatan seminar,
pelatihan, dan pendidikan. Mutu pendidikan berawal dari proses berkualitas di
dalam kelas. Dari dasar pemahaman ini, maka peran guru menempati posisi
strategis dalam mengejar ketertinggalan bidang pendidikan selama ini. Di tangan
olahan bapak ibu guru di dalam kelas, anak akan memiliki bekal ilmu untuk
menatap hari esok yang lebih cerah. Pernyataan guru sebagai embun penyejuk
dalam kehidupan anak benar-benar memiliki makna yang sangat dalam. Untuk
membekali anak dengan sederet keilmuan, guru harus mampu merancang pembelajaran
yang menyenangkan, mengasyikkan, mencerdaskan, dan menguatkan. Guru harus mampu menanamkan nilai-nilai yang terkandung
dalam berbagai pengetahuan yang dibarengi dengan memberikan suri tauladan dari
sikap dan tingkah laku baik dalam sekolah maupun diluar sekolah. Dengan begitu
pendidikan anak di pedesaan akan meningkat.
Kedua, sarana
dan prasarana. Dalam proses pembelajaran, tentunya tidak lepas dari adanya
sarana dan prasarana, karena masalah tersebut merupakan jembatan penyelamat
untuk menghantarkan kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan adanya sarana dan
prasarana yang merupakan salah satu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Pendidikan dapat dikatakan berhasil bila mampu menciptakan
anak didik yang kreatif, pribadi yang sanggup menemukan bentuk-bentuk baru,
mengolah kondisi-kondisi baru, sanggup menciptakan situasi baru dan pola baru.
Ketiga, upaya
dari masyarakat. Partisipasi atau upaya yang dilakukan oleh masyarakat terhadap
peningkatan dan pengembangan pendidikan baik dalam segi fisik, materi dan
pemikiran. Itu merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di pedesaan. Masyarakat bekerja sama dengan pihak sekolah, misalnya dalam hal
pembangunan lokal baru untuk para murid. Tentunya dengan tenaga yang di bantu
oleh masyarakat merupakan salah satu partisipasi mereka untuk melancarkan
pendidikan di pedesaan.
Keempat, media.
Tentunya di pedesaan media yang digunakan tidak secanggih di kota, akan tetapi
dengan kekreatifan seorang guru, ia mampu mengunakan media apa saja yang ada di
sekitarnya. Hingga anak-anak di pedesaan tidak begitu tertinggal.
Kelima, metode
pengajaran. Tentunya metode yang digunakan harus bervariasi, tidak monoton dan
disesuaikan dengan pelajarannya. Agar anak-anak tidak jenuh dan merasa
membosankan dalam belajar.
Kemudian kondisi
pendidikan anak di pedesaan, seperti di desa Anjir Pasar. Di desa itu berdiri
sebuah lembaga pendidikan, bisa dikatakan sebuah sekolah yang sederhana, yaitu
SDN Anjir Seberang Pasar. Sarana dan prasarana dengan seadanya, tanpa media
yang canggih. Di sekolah itu hanya terdapat enam kelas, yaitu kelas 1 sampai
kelas 6, 2 buah WC untuk guru dan murid, dan 1 buah ruangan yang berisi kantor
guru ditambah ruang UKS dan perpus yang lumayan kecil, semuanya gabung dalam
satu ruangan.
Miris rasanya
melihat keadaan sekolahnya yang begitu memprihatinkan. Sekolah yang dengan
kondisi atap bocor, dan lantai yang hampir roboh itu sampai sekarang masih
berdiri dengan jumlah siswa yang semakin sedikit.
Beralih dari
masalah sarana dan prasarana, di SDN Anjir Seberang Pasar tidak ada kegiatan
ekstrakurikulernya. Faktor penyebabnya adalah kurangnya guru-guru dalam bidang
tertentu. Disekolah itu guru yang mengajar biasanya 1 kelas khusus satu guru
dan memegang semua mata pelajaran. Kurangnya guru menyebabkan keterbelakangan
sekolah tersebut.
Dengan demikian
kondisi sekolah di SDN Anjir Seberang Pasar Desa Anjir Pasar merupakan sekolah
yang masih sederahana. Baik dari sarana prasarananya, guru-gurunya, dan
pembelajaran ekstrakulikulernya. Untuk mengatasi hal tersebut tentunya harus
ada kerjasama antara pemerintah dengan pihak sekolah dalam hal perbaikan
sekolah, dan penambahan guru-guru untuk di sekolah tersebut agar pendidikan
anak di pedesaan yang nasib sekolahnya sama seperti di SDN Anjir Seberang Pasar
bisa ditingkatkan kualitasnya.
Agar anak di
pedesaan berkualitas, maka yang harus dilakukan adalah adanya kesadaran diri
dari individu (siswa) untuk bersungguh-sungguh dalam belajar hingga mampu
seimbang dengan anak-anak diperkotaan. Dan adanya kemauan dari diri mereka
untuk menggapai cita-cita yang ingin diraih. Kemudian untuk menggapai apa yang
dicita-citakan oleh mereka tentunya orang tua harus mendukung anak-anak mereka,
hingga tumbuhlah mereka nantinya menjadi anak yang bermanfaat baik bagi dirinya
sendiri, orang tuanya, maupun masyarakat pada umumnya. Serta dari pemerintah
sendiri agar memperhatikan sekolah-sekolah yang memang harus dibantu baik itu
dari segi sarana dan prasarana maupun dana serta dari pihak sekolah sendiri
agar berusaha untuk memajukan dan bersama-sama membangun dan merancang tujuan
yang hendak dicapai. Dari tujuan yang telah dirancang maka akan jelas kemana
arah sekolah itu nantinya hingga mencetak anak bangsa yang berkualitas, beriman
dan bertaqwa. Sebagaimana UUD No. 20 tahun 2003 yakni :
Pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan
untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Demikianlah cara meningkatkan
kualitas pendidikan anak dipedesaan harus adanya kerjasama antara orang tua,
pihak sekolah, masyarakat dan pemerintah agar mereka anak dipedesaan tidak
begitu tertinggal dan canggung nantinya dengan anak diperkotaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar